Sabtu, 12 Januari 2013

MACAM-MACAM KALORIMETER



KALORIMETER ALUMUNIUM

Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan di dalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat, misalnya gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar pertukaran kalor dengan sekitar kalorimeter dapat dikurangi.

Cara Kerja Pada waktu zat dicampurkan di dalam kalorimeter, air di dalam kalorimeter perlu diaduk agar diperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang suhunya berbeda. Asas penggunaan kalorimeter adalah Asas Black.

Zat yang ditentukan kalor jenisnya dipanaskan sampai suhu tertentu. Dengan cepat zat itu dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi air dengan suhu dan massanya sudah diketahui. Kalorimeter diaduk sampai suhunya tidak berubah lagi. Dengan menggunakan hukum kekekalan energi, kalor jenis zat yang dimasukkan dihitung. 





KALORIMETER BOM

Reaksi yang terjadi dalam “kalorimeter bomb” berada pada volume yang tetap karena bejana bomb tak dapat membesar atau mengecil. Berarti bila gas terbentuk pada reaksi di sini, tekanan akan membesar maka tekanan pada sistim dapat berubah. Karena pada keadaan volume yang tetap maka panas reaksi yang diukur dengan kalorimeter bomb disebut panas reaksi pada volume tetap. Kalorimeter cangkir kopi berhubungan dengan udara dan bila ada reaksi yang menghasilkan gas, gasnya dapat menguap ke udara dan tekanan pada sistim dapat tetap konstan. Maka perubahan energi diukur dengan kalorimeter cangkir kopi adalah panas reaksi pada tekanan tetap.

Pengukuran panas reaksi pada reaksi pada volume tetap dan tekanan tetap tak banyak berbeda tapi tidak sama. Karena kebanyakan reaksi yang ada kepentingannya bagi kita dilakukan dalam wadah terbuka jadi berhubungan dengan tekanan udara yang tetap dari atmosfir, maka akan dibicarakan hanya panas reaksi pada tekanan tetap, dan reaksi dan diberikan dengan simbol ΔH.


 





KALORIMETER LISTRIK

Prinsip kerja dari percobaan ini adalah hukum kekekalan energi yang menyatakan energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan akan tetapi dapat diubah ke bentuk lain, dimulai dari masuknya listrik melewati kumparan, ada perpindahan energi dari listrik ke kalor, dan selanjutnya akan menaikkan suhu air

Fungsi Kalorimeter listrik : untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu

perubahan reaksi
Thermometer : untuk mengukur perubahan suhu saat reaksi berlangsung
Neraca : melakukan proses penghitungan massa
Catu daya listrik DC : untuk menyearahkan arus listrik yang mengalir saat percobaan
Amperemeter : untuk mengukur arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian
Voltmeter : untuk mengukur tegangan listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian
Kabel penghubung : untuk penghubung agar arus bisa mengalir dalam rangkaian 





KALORIMETER GAS

Fungsi alat ini kita dapat melakukan banyak hal, seperti mengukur :
1. Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk terbakarnya suatu material (ignition time)
2. Berapa kalor yang dilepaskan dari suatu proses pembakaran
3. Berapa jumlah asap yang dilepaskan dari hasil pembakaran suatu material
Pengukuran-pengukuran tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam kegunaan khususnya untuk material interior bangunan.

Cara kerja alat ini adalah sebagai berikut: sampel material dimasukkan ke dalam Kalorimeter Api, kemudian dilakukan pemanasan menggunakan heater yang akan membuat sampel menerima beban kalor. Jika titik nyala sampel tersebut sudah terlampaui , maka sampel tersebut akan terbakar. Ketika sampel terbakar maka ia akan melepaskan energi ke atas, sehingga oksigen di sekitarnya akan tetarik dan konsentrasi oksigen di gas buang akan berkurang. Penurunan konsentrsi oksigen dalam gas buang diukur menggunakan gas analyzer.






1 komentar: