Sabtu, 12 Januari 2013

CONTOH MAKALAH KIMIA "Minyak Bumi"




BAB I
PENDAHULUAN

   1.      LATAR BELAKANG
Minyak bumi memiliki pean penting dalam kehidupan kita. Ia digunakan untuk bahan baka dan bahan baku industri kimia. Kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan menggunakan bahan bakara hasil olahan minyak bumi. Minyak bumi dan turunannya digunakan untuk membuat obay-obatna, pupuk, pelengkapan makan, plastik, bahan bangunan, cat, pakaian, dan untuk pembangkit listrik.
Oleh karena itu, dalam laporan ini akan dibahas lengkap segala sesuatu yang bekaitan denagn minyak bumi.

   2.      RUMUSAN MASALAH
a.       Darimana minyak bumi berasal?
b.      Apa saja komposisi minyak bumi?
c.       Apa saja fraksi-fraksi pada minyak bumi?
d.      Apa manfaat dari minyak bumi?
e.        Apa saja dampak negaif dari minyak bumi?
f.       Apa bahan alternatif pengganti minyak bumi?

   3.      TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan kami adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui dari mana minyak bumi berasal,
2.      Mengetahui komposisi minyak bumi,
3.      Mengetahui fraksi-fraksi pada minyak bumi,
4.      Mengetahui manfaat dari minyak bumi,
5.      Mengetahui dampak negaif dari minyak bumi, dan
6.      Mengetahui bahan alternatif pengganti minyak bumi.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
 1. Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggrispetroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagaihidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilankomposisi, dan kemurniannya.

     2. Teori Pembentukan Minyak Bumi
  Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Berikut ini akan dibahas 2 teori pembentukan minyak bumi.
a.       Teori Biogenesis (Organik)
Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukun oleh sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Meeka mengatakan bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yan telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
b.      Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan denagn C02 membentuk asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat adanya pengauh kerja uap pada kabida-karbida logam di dalm bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zamn prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan besamaan dengan proses terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir bebeapa planet lain.

  1. Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
1.      Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa hidokabon alifatik rantai luus biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contoh: Etana Propana
2.      Senyawa hidrokarbon bentuk siklik
Senyawa hidrokarbon siklik merupakan snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena., tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk dtruktur cinicin. Dalam minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadag-kadanag bergabung membentuk suatu molekul yang terdii atas beberapa senyawa siklik.
3.      Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
4.      Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
a.       Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
b.      Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.

  1. PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga 50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, ga sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas)
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

  1. FRAKSI MINYAK BUMI
Senyawa hidrokarbon, terutama parafinik dan aromatik, mempunyai trayek didih masing-masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut:
Fraksi
Ukuran Molekul
Titik Didih (oC)
Kegunaan
Gas
C1 – C5
-160 – 30
Bahan bakar (LPG), sumber hidrogen
Petoleum eter
C5 – C7
30 – 90
Pelarut, binatu kimia (dry cleaning)
Bensin (gasoline)
C5 – C12
30 - 200
Bahan baka motor
Kerosin, minyak diesel/solar
C12 - C18
180 – 400
Baha bakar mesin diesel, bahan bakar industi, untuk cracking
Minyak pelumas
C16 ke atas
350 ke atas
Pelumas
Parafin
C20 ke atas
Za padat dengan titik cai rendah
Lilin dan lain-lain
aspal
C25 ke atas
residu
Baha bakar dan untuk pelapis jalan raya


  1. BENSIN (PETROL atau GASOLINE)
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermoto roda dua, tiga, atau empat. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin, yaitu premium, petamax, dan peamax plus. Ketiganya mempunyai mutu atau peformance yang berbeda. Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakn dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukannya, semakin baik mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan baka, yaiu pembakaran menjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan mesin menggelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Untuk menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu ”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa yang tedapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan palin sedikit dan dibei nilai oktan 100. sedangkan n-heptana menyebabkan keukan paling banyak.
Pertamax mempunyai nilai oktan 92, bearti mutu bahan bakar itu setara denagn campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88. sedangakan pertamax plus mempunyai nilai 94.
Bilangan oktan bensin dapat juga ditingkatkan dengan cara menambah zat aditif antiketukan, seperti TEL, MTBE, dan etanol.
1.      Tetraethyl lead (TEL)
Salah satu anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di negara kita adalah Tetraethyl lead (TEL, lead = timbel atau timah hitam) yang rurmus kimianya Pb(C2H5)4. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas, pada bensin yang mengandung TEL ditambahkan zat aditif lain, yaitu etilen bromide (C2H2Br). Penambahan 2 – 3 mL zat ini ke dalam 1 galon bensin dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15 poin.
2.      Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE)
Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE) Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118. Senyawa MTBE ini lebih aman dibandingkan TEL karena tidak mengandung logam timbel. 
3.      Etanol
Etanol dengan bilangan oktan 123 merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran bensin. Etanol lebih unggul dibandingkan TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan logam timbel dan lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme.


  1. KILANG MINYAK DI INDONESIA
Kilang minyak (oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia.
1.      Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan BrandanSumatera Utara (Kapasitas 5 ribu barel/hari). Kilang minyak pangkalan brandan sudah ditutup sejak awal tahun 2007
2.      Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sei PakningRiau (Kapasitas Kilang Dumai 127 ribu barel/hari, Kilang Sungai Pakning 50 ribu barel/hari)
3.      Pertamina Unit Pengolahan III PlajuSumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu barel/hari)
4.      Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap (Kapasitas 348 ribu barel/hari)
5.      Pertamina Unit Pengolahan V BalikpapanKalimantan Timur (Kapasitas 266 ribu barel/hari)
6.      Pertamina Unit Pengolahan VI BalonganJawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel/hari)
7.      Pertamina Unit Pengolahan VII SorongIrian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu barel/hari)
8.      Pusdiklat Migas CepuJawa Tengah (Kapasitas 5 ribu barel/hari)
Semua kilang minyak di atas dioperasikan oleh Pertamina.

  1. OPEC
OPEC (singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countriesbahasa Indonesia: Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi) adalah organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak. OPEC didirikan pada 14 September 1960 di BagdadIrak. Saat itu anggotanya hanya lima negara. Sejak tahun1965 markasnya bertempat di WinaAustria.
1.      Aljazair (1969)
2.      Angola (1 Januari 2007)
3.      Libya (Desember 1962)
4.      Nigeria (Juli 1971)
5.      Arab Saudi (negara pendiri, September 1960)
6.      Iran (negara pendiri, September 1960)
7.      Irak (negara pendiri, September 1960)
8.      Kuwait (negara pendiri, September 1960)
9.      Qatar (Desember 1961)
10.  Uni Emirat Arab (November 1967)
11.  Ekuador (1973–1993, kembali menjadi anggota sejak tahun 2007)
12.  Venezuela (negara pendiri, September 1960)

    9.      PENCEMARAN AKIBAT PENGGUNAAN MINYAK BUMI
Pencemaran Udara
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Sumber pencemaran udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri.
No
Polutan
Dihasilkan dari
1
Karbon dioksida (CO2)
Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, serta pembusukan.
2
Sulfur dioksida (SO2) nitrogen monoksida (NO)
Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
3
Karbonmonoksida (CO)
Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna.
4
Kloro Fluoro Carbon (CFC)
Pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.

Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro dan makro.
Pada skala mikro atau lokal, pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia. Misalnya, udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan keracunan, jika orang tersebut terlambat ditolong dapat mengakibatkan kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro, misalnya fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan tahun yang lalu. Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting bagu kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku industri petrokimia.

B. Saran
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini keberadaanya sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat. Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global warming.


1 komentar: